Seseorang yang sedang marah tidak bisa dipercaya meski telah memutuskan sesuatu. Seseorang yang sedang bahagia tidak bisa dipercaya meski berjanji seolah-olah akan ditepati.
Jika ingin memutuskan sesuatu maka harus dalam keadaan baik-baik saja dan jauh dari kata emosi dan bahagia.
Jangan Mengambil Keputusan Ketika Sedang Bersedih dan Jangan Berjanji Ketika Sedang Bahagia
Biasanya keputusan yang dibuat ketika sedang marah dan emosi itu bukan keputusan yang tepat karena hatinya tidak bersih dari egois.
Jika seseorang yang memutuskan sesuatu karena marah maka sudah pasti keputusannya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Begitu pula dengan seseorang yang berjanji pada saat bahagia ia cenderung tidak akan melupakan janjinya.
Keputusan yang Diambil Ketika Marah Bukan Keputusan yang Tepat Karena Ada Ego Didalamnya
Memutuskan sesuatu harus dalam keadaan hati dan pikiran tenang dan tidak dalam keadan emosi. Jika dalam keadaan emosi maka keputusan yang diambil cenderung salah dan bisa jadi hanya akan menambah masalah.
Buanglah emosi yang ada didalam diri atau ketika masih emosi lebih baik diam dan tak perlu memutuskan sesuatu.
Janji yang Dibuat Sewaktu Bahagia Belum Tentu Akan Ditepati, Maka Berjanjilah Dalam Keadaan Biasa Saja
Jangan mudah percaya pada janji, apalagi janji yang dibuat pada saat gembira dan bahagia. Semua orang akan cenderung berkata yang baik-baik bahkan manis ketika sedang bahagia namun belum tentu itu benar adanya.
Jangan mudah percaya karena janji yang dikataan ketika bahagia cenderung tidak akan ditepati.
Ambillah Keputusan Saat Amarah Sudah Reda dan Tak Ada Lagi Kemarahan Didalamnya
Jika memang harus memutuskan seuatu maka harus tenang terlebih dahulu. Jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah dan kecewa.
Redamlah amarahmu terlebih dahulu karena keputusan yang akan kau buat harus tepat dan tak boleh melakukan kesalahan.
Berjanjilah Bukan Karena Sedang Bahagia Tapi Berjanji Memang Benar-benar Dari Kedalam Lubuk Hati yang Dalam
Seseorang yang berjanji haruslah karena hati dan pikirannya telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa janji itu akan ditetapi. Janji bukan hanya sebatas janji tanpa arti, setelah berjanji maka haruslah ditepati.
Sumber : duapah.com
Pict : instagram.com/_artismalaysiaofficial_
Jika ingin memutuskan sesuatu maka harus dalam keadaan baik-baik saja dan jauh dari kata emosi dan bahagia.
Jangan Mengambil Keputusan Ketika Sedang Bersedih dan Jangan Berjanji Ketika Sedang Bahagia
Biasanya keputusan yang dibuat ketika sedang marah dan emosi itu bukan keputusan yang tepat karena hatinya tidak bersih dari egois.
Jika seseorang yang memutuskan sesuatu karena marah maka sudah pasti keputusannya tidak sesuai dengan hati nuraninya. Begitu pula dengan seseorang yang berjanji pada saat bahagia ia cenderung tidak akan melupakan janjinya.
Keputusan yang Diambil Ketika Marah Bukan Keputusan yang Tepat Karena Ada Ego Didalamnya
Memutuskan sesuatu harus dalam keadaan hati dan pikiran tenang dan tidak dalam keadan emosi. Jika dalam keadaan emosi maka keputusan yang diambil cenderung salah dan bisa jadi hanya akan menambah masalah.
Buanglah emosi yang ada didalam diri atau ketika masih emosi lebih baik diam dan tak perlu memutuskan sesuatu.
Janji yang Dibuat Sewaktu Bahagia Belum Tentu Akan Ditepati, Maka Berjanjilah Dalam Keadaan Biasa Saja
Jangan mudah percaya pada janji, apalagi janji yang dibuat pada saat gembira dan bahagia. Semua orang akan cenderung berkata yang baik-baik bahkan manis ketika sedang bahagia namun belum tentu itu benar adanya.
Jangan mudah percaya karena janji yang dikataan ketika bahagia cenderung tidak akan ditepati.
Ambillah Keputusan Saat Amarah Sudah Reda dan Tak Ada Lagi Kemarahan Didalamnya
Jika memang harus memutuskan seuatu maka harus tenang terlebih dahulu. Jangan memutuskan sesuatu ketika sedang marah dan kecewa.
Redamlah amarahmu terlebih dahulu karena keputusan yang akan kau buat harus tepat dan tak boleh melakukan kesalahan.
Berjanjilah Bukan Karena Sedang Bahagia Tapi Berjanji Memang Benar-benar Dari Kedalam Lubuk Hati yang Dalam
Seseorang yang berjanji haruslah karena hati dan pikirannya telah berjanji pada dirinya sendiri bahwa janji itu akan ditetapi. Janji bukan hanya sebatas janji tanpa arti, setelah berjanji maka haruslah ditepati.
Sumber : duapah.com
Pict : instagram.com/_artismalaysiaofficial_