Rezeki, maut, dan jodoh adalah ketentuan haq Allah dzat yang merajai semesta ini, dan tidak seorang pun diantara kita yang tahu kapan ketiganya tersebut akan datang menyapa kehidupan kita.
Tetapi kita bisa terus baik-baik saja dengan keputusan-Nya yang ntah bagaimana, tatkala kita selalu dekat dengan-Nya.
Caranya? datanglah kepada Allah sesering mungkin, pelajarilah ilmu-ilmu yang akan menjadikan kita lebih cinta kepada-Nya, dan jangan pernah lupa untuk selalu mengasah hati dengan terus membaca kalam-Nya.
Maka dari itu, sesibuk apapun kita dengan urusan dunia kita, terlebih yang bekerja, jangan sampai saat urusan gaji saja semanganya berapi-api, tapi giliran ngaji bilangnya selalu nanti-nanti.
Diajak Ngaji Bilangnya Sibuk Terus, Memangnya yang Ngaji dan yang Hadir Pengajian Itu Pengangguran?
Jangan sampai ketika diajak ngaji, diajak menghadiri sebuah pengajian lalu bilangnya sibuk terus atau tidak ada waktu, karena waktu terbaik dengan Allah itu memang harus disempatkan, bukan menunggu kesempatan semata.
Lagipula saat kita berkata “wah aku sibuk”, memangnya yang sering ngaji dan ikut pengajian itu adalah pengangguran? Tidak! mereka adalah orang-orang yang sadar bahwa dunia ini hanya sementara, dan akhiratlah tujuan kita hidup yang sebenarnya.
Sadarilah Dengan Hati yang Lunak, Ngaji Itu Memang Tidak Wajib Tapi Dari Situlah Hati Kita Akan Damai
Sebab itulah, mari kita introspeksi diri, sadarilah dengan hati yang lunah, bahwa ngaji itu memang bukan hal yang wajib dalam kehidupan kita, tapi dari situlah hati dan kehidupan kita akan selalu damai.
Mengaji atau menghadiri pengajian di majlis ta’lim memang perbuatan sunnah, tapi percayalah dari situlah hidup kita akan lebih baik dan terarah ke jalan yang telah Allah haturkan kepada kita sebagai hamba-Nya.
Kita Akan Semakin Dekat Dengan-Nya, Dikala Kita Memampukan Diri Menyempatkan Membaca Firman-Nya
Kita pula akan semakin dekat dengan-Nya jika waktu yang kita miliki dalam hidup ini selalu saja dipergunakan untuk melakukan kebaikan, diantaranya mengaji dan menghadiri kajian itu tadi.
Hidup kita akan selalu Allah tambah keberkahan yang melimpah, jika kita memampukan diri membaca firman-Nya (Al-qur’an), maka dari itu gemarilah membaca Al-qur’an dalam keadaan seperti apapun, agar selamanya hidup kita tersiram kebaikan.
Sedikitpun Tidak Mengapa, Asal Kita Bisa Istiqamah Melakukannya Dengan Mengharapkan Kedamaian Dari-Nya
Dan iya, sedikitpun tidak mengapa, asal kita bisa selalu istiqamah melakukannya dengan niat mengharapkan kebaikan dan kedamaian hidup dari-Nya.
Sebab saat kita mendekat kepada-Nya, maka Allah menjamin kita dengan kebaikan dan kasih sayang-Nya, sehingga pasti kehidupan yang kita miliki akan senantiasa baik-baik saja dengan keberkahan-Nya.
Karenanya, Jangan Banyak Alasan Ketika Diajak Dekat Kepada-Nya, Sebab Ajal Tidak Ada yang Tahu Kapan Akan Datang
Oleh karenanya, jangan banyak alasan ketika kita diajak dekat kepada Allah, jangan banyak alasan saat ada yang mengajak kita menghadiri kajian, dan jangan menunggu kesempatan untuk mengaji tapi sempatkanlah, apalagi ajal memang tiadak ada yang tahu kapan akan datang menyapa kita.
Buatlah bekal mulai dari sekarang, gemarilah mengaji, gemarlah ikut pengajian-pengajian, dan kajilah ilmu-ilmu yang bisa selalu mendekatkan kita kepada-Nya, agar diakhir hayat kita nanti ada amal yang akan menolong kita di hadapan-Nya.
Sumber : humairoh.com
Tetapi kita bisa terus baik-baik saja dengan keputusan-Nya yang ntah bagaimana, tatkala kita selalu dekat dengan-Nya.
Caranya? datanglah kepada Allah sesering mungkin, pelajarilah ilmu-ilmu yang akan menjadikan kita lebih cinta kepada-Nya, dan jangan pernah lupa untuk selalu mengasah hati dengan terus membaca kalam-Nya.
Maka dari itu, sesibuk apapun kita dengan urusan dunia kita, terlebih yang bekerja, jangan sampai saat urusan gaji saja semanganya berapi-api, tapi giliran ngaji bilangnya selalu nanti-nanti.
Diajak Ngaji Bilangnya Sibuk Terus, Memangnya yang Ngaji dan yang Hadir Pengajian Itu Pengangguran?
Jangan sampai ketika diajak ngaji, diajak menghadiri sebuah pengajian lalu bilangnya sibuk terus atau tidak ada waktu, karena waktu terbaik dengan Allah itu memang harus disempatkan, bukan menunggu kesempatan semata.
Lagipula saat kita berkata “wah aku sibuk”, memangnya yang sering ngaji dan ikut pengajian itu adalah pengangguran? Tidak! mereka adalah orang-orang yang sadar bahwa dunia ini hanya sementara, dan akhiratlah tujuan kita hidup yang sebenarnya.
Sadarilah Dengan Hati yang Lunak, Ngaji Itu Memang Tidak Wajib Tapi Dari Situlah Hati Kita Akan Damai
Sebab itulah, mari kita introspeksi diri, sadarilah dengan hati yang lunah, bahwa ngaji itu memang bukan hal yang wajib dalam kehidupan kita, tapi dari situlah hati dan kehidupan kita akan selalu damai.
Mengaji atau menghadiri pengajian di majlis ta’lim memang perbuatan sunnah, tapi percayalah dari situlah hidup kita akan lebih baik dan terarah ke jalan yang telah Allah haturkan kepada kita sebagai hamba-Nya.
Kita Akan Semakin Dekat Dengan-Nya, Dikala Kita Memampukan Diri Menyempatkan Membaca Firman-Nya
Kita pula akan semakin dekat dengan-Nya jika waktu yang kita miliki dalam hidup ini selalu saja dipergunakan untuk melakukan kebaikan, diantaranya mengaji dan menghadiri kajian itu tadi.
Hidup kita akan selalu Allah tambah keberkahan yang melimpah, jika kita memampukan diri membaca firman-Nya (Al-qur’an), maka dari itu gemarilah membaca Al-qur’an dalam keadaan seperti apapun, agar selamanya hidup kita tersiram kebaikan.
Sedikitpun Tidak Mengapa, Asal Kita Bisa Istiqamah Melakukannya Dengan Mengharapkan Kedamaian Dari-Nya
Dan iya, sedikitpun tidak mengapa, asal kita bisa selalu istiqamah melakukannya dengan niat mengharapkan kebaikan dan kedamaian hidup dari-Nya.
Sebab saat kita mendekat kepada-Nya, maka Allah menjamin kita dengan kebaikan dan kasih sayang-Nya, sehingga pasti kehidupan yang kita miliki akan senantiasa baik-baik saja dengan keberkahan-Nya.
Karenanya, Jangan Banyak Alasan Ketika Diajak Dekat Kepada-Nya, Sebab Ajal Tidak Ada yang Tahu Kapan Akan Datang
Oleh karenanya, jangan banyak alasan ketika kita diajak dekat kepada Allah, jangan banyak alasan saat ada yang mengajak kita menghadiri kajian, dan jangan menunggu kesempatan untuk mengaji tapi sempatkanlah, apalagi ajal memang tiadak ada yang tahu kapan akan datang menyapa kita.
Buatlah bekal mulai dari sekarang, gemarilah mengaji, gemarlah ikut pengajian-pengajian, dan kajilah ilmu-ilmu yang bisa selalu mendekatkan kita kepada-Nya, agar diakhir hayat kita nanti ada amal yang akan menolong kita di hadapan-Nya.
Sumber : humairoh.com